/*  vertikal vertikal merah di mulai ---------------------------------------- */ /*Credits: CSS Library */ /*URL: http://css-lybrary.blogspot.com */ #vertikal-merah{

Senin, 26 November 2012

MATA PELAJARAN 3 GB


MATA PELAJARAN 
MATA PELAJARAN KELAS 3 GAMBAR BANGUNAN 

SENIN 
gambar bangunan perangkat lunak 

SELASA 
matematika
fisika
bahasa indonesia

RABU 
ipa
gambar bangunan kontruksi lantai dan dinding 

KAMIS
agama
kimia 
pkn 

JUMAT 
rencana anggaran biaya 
gambar bangunan kontruksi atap 
gambar bangunan cad 

SABTU 
kkpi 
penjas
bahasa inggris

Jumat, 09 November 2012

Survey Pemetaan


Pengukuran situasi ialah serangkaian pengukuran suatu daerah dengan cara menentukan objek-objek penting berdasarkan unsur sudut dan jarak dalam jumlah yang cukup, sehingga dapat mewakili atau menggambarkan daerah tersebut dan seisinya secara jelas mungkn dengan skala tertentu.
            Prinsip pengukuran dalam hal ini adalah dengan sistem grafis. Jenis pengukuran menggunakan alat sederhana seperti : kompas, jalon, pita ukur, statif rambu atau tripod, kapur tulis, papan data dan alat tulis. Umumnya dilakukan untuk pemetaan daerah-daerah kecil. Adapun cara yang dilakukan adalah dengan metode koordinat polar
            Sistem koordinat polar dinyatakan dengan unsur sudut (α) yang diukur dari sumbu y positif (utara) searah putaran jarum jam dan unsur jarak (d) yang diukur diantara dua titik yang bersangkutan. Keuntungan cara dengan koordinat polar ialah, pada satu kali kedudukan alat pengukuran sudut dapat ditentukan atau diukur banyak titik, keuntungn lainnya dengan cara ini ialah dimungkinkan pengukuran pada lapangan yang tidak datar.
 Prinsip penentuan letak titik-titik dengan koordinat polar ialah :
            1.Dimulai dari arah utara geografis
            2.Diputar dengan cara jalannya jarum jam
            3.Diakhri pada arah terhadap titik target yang bersangkutan
Peralatan Survei
            Alat-alat yang dipakai saat melakukan pengukuran pemetaan situasi dengan cara koordinat polar ini, yaitu :
 Kompas
            Kompas adalah alat penunjuk arah di lapangan. Oreintasinya mengikuti Utara magnet bumi atau Selatan magnet bumi. Kompas digunakan sebagai alat pengukur sudut di lapangan dengan mengacu kepada salah satu magnet bumi. Bacaan sudut pada kompas intervalnya 1° - 2°.
 Jalon
            Jalon adalah tiang atau tongkat yang akan ditegakkan pada kedua ujung jarak yang diukur. Jalon terbuat dari kayu, pipa besi yang merupakan tongkat berpenampang bulat. Agar kelihatan terang dan dapat dilihat dari jauh maka diberi warna merah putih menyolok. Selang seling merah putih sekitar 25 sentimeter – 50 sentimeter.
 Pita Ukur
            Pita ukur digunakan untuk mengukur jarak di lapangan. Pita ukur ada yang terbuat dari kain linen berlapis plastik atau tidak. Pita ukur tersedia dalam ukuran panjang 10 meter, 15 meter, 30 meter sampai 50 meter.
 Rambu Ukur
            Alat ini berbentuk mistar ukur yang besar, mistar ini mempunyai panjang 3, 4 bahkan ada yang 5 meter. Skala rambu ini dibuat dalam cm, tiap-tiap blok merah, putih atau hitam menyatakan 1 cm, setiap 5 blok tersebut berbentuk huruf E yang menyatakan 5 cm, tiap 2 buah E menyatakan 1 dm. Tiap-tiap meter diberi warna yang berlainan, merah-putih, hitam-
putih, dll. Kesemuanya ini dimaksudkan agar memudahkan dalam pembacaan rambu.

            Sumber kesalahan dalam pengukuran dikelompokkan atas tiga jenis kesalahan, yaitu :
 Kesalahan alami
            Kesalahan alami yang sering terjadi pada pengukuran jarak adalah pengaruh sinar matahari dan kelengkungan bumi.
            Pengaruh sinar matahari, pengaruhnya menyebabkan pita ukur mengalami pemuaian da penyusutan akibat naik dan turunnya suhu. Hal ini diatasi dengan menghindari pengukuran pada waktu pergantian suhu ekstrim. Untuk pita ukur jenis tertentu sudah dilengkapi koreksi suhu oleh pabriknya.
 Pengaruh lengkung bumi, pengaruhnya menyebabkan jarak yang terukur adalah jarak miring. Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan nivo pada jalon.
             Kesalahan oleh pengukur
             Kesalahan pembacaan pada titik akhir
             Kekeliruan pada pencatatan jarak
             Pengukuran tidak pada garis lurus
             Pengaruh gravitasi bumi pada pita ukur yang dibentangkan maksimal,
             hingga lentur.

 Kesalahan yang diperkenankan

            Besarnya kesalahan yang diperkenankan untuk setiap lokasi yang berbeda-beda, yaitu:
 Lapangan datar
S1 = 0,008√(D+0,0003D+0,05)
 Lapangan berlereng
S2 = 0.010√(D+0,0004D+0,05)
 Lapangan curam
S3 = 0,012√(D+0,0005D+0,05)
Keterangan :
S1 : kesalahan yang diperkenankan pada lapangan datar (m)
S2 : kesalahan yang diperkenankan pada lapangan berlereng (m)
S3 : kesalahan yang diperkenankan pada lapangan curam (m)
D : panjang pengukuran (m)
Langkah kerja pengukuran
            Tahap awal lakukan orientasi dan buatlah sketsa dan lapangan sehingga dapat dilakukuan perencanaan titik-titik pengukuran
            Tentukan titik patoknya misalnya titik P, selanjutnya tentukan titik detail/target yang akan diukur
 Tempatkan kompas mendatar diatas titik P, sampai kedudukan kompas benar-benar mendatar dan sejajar, kemudian arah kompas ke arah utara
            Tempatkan jalon pada titik-titik yang akan dibidik. Arahkan visir kompas ke titik A dan bacalah skala lingkaran sudut yang ditunjukan oleh jarum kompas, sehingga didapat (α)Po-A. Ukur jarak dari titik Po ke A dangan pita ukur sehingga diperoleh (d)Po-A
             Tempatkan jalon pada titik-titik yang akan dibidik. Arahkan visir kompas ke titik B dan bacalah skala lingkaran sudut yang ditunjukan oleh jarum kompas, sehingga didapat (α)Po-B. Ukur jarak dari titik Po ke B dangan pita ukur sehingga diperoleh (d)Po-B
            Tempatkan jalon pada titik-titik yang akan dibidik. Arahkan visir kompas kompas ke titik C dengn memutar kompas searah dengan jarum jam dan bacalah skala lingkaran sudut yang ditunjukan oleh jarum kompas, sehingga didapat (α)Po-C. Ukur jarak dari titik Po ke c dangan pita ukur sehingga diperoleh (d)Po-C
            Tempatkan jalon pada titik-titik yang akan dibidik. Arahkan visir kompas ke titik D dan bacalah skala lingkaran sudut yang ditunjukan oleh jarum kompas, sehingga didapat (α)Po-D. Ukur jarak dari titik Po ke D dengan pita ukur sehingga diperoleh (d)Po-D
            Hasil dari pengukuran dicatat kemudian lakukan penggambaran peta dengan metode grafis pada kertas milimeter block
            Membuat laporan dari hasil praktikum Ilmu Ukur Tanah I, yang akan diserahkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Ukur Tanah sebagai tugas besar mahasiswa Teknik Geodesi Semester 1.
 Perhitungan Data
Diketahui:
 1. Po-A = 15° dan jarak 13,57 m
 2. Po-B = 31° dan jarak 33,61 m
 3. Po-C = 262° dan jarak 8,83 m
 4. Po-D = 235° dan jarak 26,97 m
 Koordinat Po = (100,100)
Ditanya : 1. koordinat Po-A X dan Y ?
  2. koordinat Po-B X dan Y ?
  3. koordinat Po-C X dan Y ?
  4. koordinat Po-D X dan Y ?
Penyelesaian :
             ∆X PO-A = dA x sin αA
            = 13,57 x sin 15°
            = 3,522 m
            ∆Y PO-A = dA x cos αA
            = 13,57 x cos 15°
            = 13,107 m
            X PO-A = XPO + ∆X PO-A
            = 100 + 3,522
            = 103,522 m
 Y PO-A = YPO + ∆Y PO-A
            = 100 + 13,107
            = 113,107 m
 ∆X PO-B = dB x sin αB
            = 33,61 x sin 31°
            = 17,310 m
 ∆Y PO-B = dB x cos αB
            = 33,61 x cos 31°
            = 28,809 m
 X PO-B = XPO + ∆X PO-B
            = 100 + 17,310
            = 117,310 m
 Y PO-B = YPO + ∆Y PO-B
            = 100 + 28,809
            = 128,809 m
 ∆X PO-C = dC x sin αC
            = 8,83 x sin 262°
            = -8,744 m
 ∆Y PO-C = dC x cos αC
            = 8.83 x cos 262°
            = -1,228 m
 X PO-C = XPO + ∆X PO-C
            = 100 + (-8,744)
            = 91,256 m
 Y PO-C = YPO + ∆Y PO-C
            = 100 + (-1,228)
            = 98,772 m
∆X PO-D = dD x sin αD
            = 26,97 x sin 235°
            = -22,092 m
 ∆Y PO-D = dD x cos αD
            = 26,97 x cos 235°
            = -15,469 m
 X PO-D = XPO + ∆X PO-D
            = 100 + (-22,092)
            = 77,908 m
 Y PO-D = YPO + ∆Y PO-D
            = 100 + (-15,469)
            = 84,531 m

Jadi, titik X dan Y :
Titik Target X Y
Po-A 103,522 m 113,107 m
Po-B 117,310 m 128,809 m
Po-C 91,256 m 98,772 m
Po-D 77,908 m 84,531 m
 Penggambaran
            Penggambaran yang dilakuan oleh kelompok 2 (dua) dengan menggunakan metode grafis yaitu langsung melakukan penggambaran dengan mengetahui hasil pengamatan di lapangan dan diskalakan dengan menggunakan alat tulis seperti ; busur derajat, penggaris, pensil, penghapus karet, kertas millimeter block dan rapido.

Cara Menggambar Meja Dengan 3D

Membuat gambar 3D bagi pemula mungkin terasa sulit, harus mulai dari mana tetapi bila anda sebagai pemula sudah mahir di 2D itu bukan masalah, sekarang tinggal pemahaman gambar 3D, gambar 3D adalah gambar 2D yang di extrude (dibuat ada ketinggian), ketinggiannya akan terlihat apabila “WCS” di rubah menjadi “UCS”, selama posisi dalam keadaan “WCS” gambar 3Dnya tidak akan nampak, karena posisi “WCS” sama dengan anda melihat dari atas. Bayangkan anda melihat sebuah kotak korek api bila di lihat dari atas, maka yang terlihat hanya bentuk segi empat saja, seolah-olah korek api tersebut hanya berupa segi empat saja, sekarang posisi anda di rubah yang tadi melihat dari atas sekarang lihatlah dari sebelah samping, maka akan tampak bahwa korek api tersebut ternyata punya ketinggian.
Perlu anda ketahui fungsi extrude akan bisa di gunakan bila objeknya satu entity, misal lingkaran, ellips dan rectang, bila anda membuat kotak dengan menggunakan fungsi “LINE”, itu belum menjadi satu entity, anda harus melakukan fungsi “PEDIT” atau “REGION”, kadangkala saat melakukan pedit sulit dilakukan atau sering gagal karena ada celah yang tidak terlihat oleh mata kita, hal inilah yang sering di alami oleh para drafter pemula.
Langkah pertama kita siapkan layer atau membuat layer, pada commmand prompt ketik “layer”

Gambar 1. Bentuk layer manager yang di tampilkan.
Maksud membuat layer yang bernama “Meja”, adalah untuk memisahkan antara bagian meja dengan yang lainnya, tiada lain untuk memudahkan saat mengedit gambar, perlu anda perhatikan “gambar yang baik” adalah gambar yang mudah di edit oleh orang lain, jangan sekali-kali membuat gambar dalam satu layer di satukan dimensi, hatch dan gambar itu sendiri, hal inilah yang akan menyulitkan saat mengedit.
Setelah selesai klik apply kemudian OK, area gambar akan nampak bebas dari dialog box, sekarang anda ketik “rectang” pada command prompt

Gambar 2. Fungsi rectang tampak sedang diaktifkan.
Disini anda masukan nilai untuk kordinat pertamanya nilai “0,0″ kemudian kordinat keduanya dengan nilai “1000,500″, ini artinya anda sedang membuat meja bagian atasnya dengan panjang 1000 dan lebar 500.

Gambar 3. Gambar rectang atau segi empat bila dilihat dari atas.
Perhatikan sekali lagi kotak ini hanya berupa segi empat, dan lihat bentuk sumbu “X” dan “Y” sementara yang sumbu “Z” tidak tampak, ini menunjukan kondisi dalam keadaan “WCS”, dimana sumbu “Z” nya ada di atas, sekarang kita rubah posisi menjadi “UCS” dengan cara, arahkan kursor anda ke menu “View -> 3D Views ->Viewpoint Presets…”

Gambar 4. Memilih menu viewpoint presets.
Setelah menu “viewpoint presets” di pilih akan muncul dialog selanjutnya

Gambar 5. Dialog box untuk merubah posisi UCS.
Isilah kotak “X Axis” dengan nilai 315 dan kotak “XY Plane” dengan nilai 30, atau anda bisa di lakukan dengan meng klik kotak 315 dan sebelah kanannya angka 30 sebelah bawah. Ma ka tampilan objek gambar akan berubah.

Gambar 6. Posisi ucs sudah mulai berubah sumbu z sudah terlihat.
Sekarang anda sudah bisa melihat sumbu “Z”, sehingga ketika objek di extrude akan tampak perubahannya, pada command prompt ketik “extrude”, isi ketinggiannya dengan nilai 20 sementara untuk taper nya tekan saja tombol enter artinya kita tidak memilih nilai, yang di pilih default “<0>”.

Gambar 7, Urutan langkah extrude.
Inilah hasil extrude pada kotak meja

Gambar 8. Hasil extrude dari kotak segi empat.
Meja ini masih terlihat kasar setiap pojok masih runcing, jangan di pikirkan dulu itu nanti dikerjakan saat akan menjelang finising, termasuk warna garis mana ada kayu warnanya merah, disini yang akan di bahas trik dan cara membuat 3D, nanti di lain sesi akan di bahas soal lain.
Sekarang anda buat layer baru yang bernama “Kaki Meja” dan di set ke “set current”, pada command prompt ketik “xline” dan buat untuk “h” maupun “v”, serta pilih pojok meja bagian bawah, kemudian di offset dari kedua garis tersebut kearah dalam dengan jarak 100, ini garis bantu untuk membuat lingkaran yang akan di jadikan kaki meja, lanjutkan dengan membuat lingkaran dengan titik center perpotongan garis bantu itu, perhatikan pada gambar 10.

Gambar 9. Urutan langkah menggunakan xline dan offset.

Gambar 10. Dua buah garis bantu untuk membuat lingkaran.
Layer “Meja” supaya di matikan ini untuk memudahkan saat membuat “kaki meja”, sehingga fokus kita hanya pada kaki meja, meja ini akan kita set dengan ketinggian sekitar 45 cm atau 450 mm dari lantai sampai dengan permukaan atas meja, jadi kaki meja harus di kurangi dengan ketebalan meja yaitu 20, sehingga kaki meja akan kita extrude 450-20=430 mm, kearah bawah “-430″ (pakai tanda minus artinya extrude mengarah ke bawah.

Gambar 11. Kaki meja sudah terbentuk.
Bila kaki meja yang anda buat terlihat hanya berupa dua buah lingkaran dan dua garis vertikal, segera set “isolines” ke nilai 12 kemudian di “regen”.
Rasanya kaki meja kalau cuma lurus aja agak kurang rasa sentuhan seni, baik kita akan buat sedikit ada bentuk yang enak di lihat, ketik “circle” pilih lingkaran paling bawah dan pilih quadrant dengan radius 10, lantas di extrude setinggi 150, terus di “array” pilih polar dengan jumlah 12.

Gambar 12. Urutan dan langkah circle,extrude dan array.

Gambar 13. Lingkaran yang di extrude kemudian di array.
Langkah selanjutnya lakukan “subtract” dan hasilnya lihat pada gambar 14


Gambar 14. Kaki meja setelah dilakukan subtract.
Garis bantu segera hapus karena sudah tidak di butuhkan lagi, layer “Meja” supaya di hidupkan kembali, sekarang akan di lakukan proses “mirror”, pilih midpoint pada lebar meja sebelah kiri dan sebelah kanan.

Gambar 15. Urutan langkah mirror kaki meja .

Gambar 16. Hasil mirror pada kaki meja.
Berikutnya lakukan mirror terhadap kaki meja dengan memilih midpoint dari panjang meja

Gambar 17. Kaki meja sudah komplit.
Sentuhan akhir adalah melakukan “fillet” terhadap meja bagian atas agar terlihat lebih manis, untuk bagian pojok fillet dengan radius 25 dan bagian sisi panjang maupun lebar dengan nilai 5.

Gambar 18. Urutan langkah untuk fillet terhadap meja.

Gambar 19. Bentuk akhir dari meja.
Meja kita akan ganti warnanya menjadi warna kayu alami, arahkan kursor anda ke menu “View -> Render -> Materials…”

Gambar 20. Arah menuju menu material.
Setelah memilih menu material akan muncul dialog ini.

Gambar 21. Dilaog untuk material.
Kemudian anda pilih lagi atau tekan tombol “MaterialsLibrary…”

Gambar 22. Dialog box material library.
Pada kotak “Current Library” atau paling kanan pilih “Wood.Med.Ash” atau terserah anda, klik tombol “Import -> OK”. Setelah gambar 22 di klik OK kemudian menghilang yang tertinggal dialog box gambar 21.
Pada kotak “Materials” di klik “Wood.Med.Ash” terus di klik tombol “Attach” dan pilih semua objek, kemudian di OK, arahkan lagi kursor anda ke menu “View -> Render -> renders… render (pada diaalog box)”.
Inilah hasil akhir dari meja yang anda buat

Gambar 23. Hasil akhir dari meja kreasi anda.

Cara Membuat Denah Pondasi Rumah

Di sini saya akan menjelaskan secara singkat saja untuk rekan saya Ampol, karena keterbatasan tempat postingan.
Pertama kita buat terlebih dahulu denah sesuai yang akan dibuat (master plan). Kita bisa menggunakan garis atau polyline sesuai sketsa yang ada, untuk ukurannya bisa dipakai skala jika menggunakan satuan mm dan jika menggunakan satuan cm kita bisa menggunakan skala 1:1.
Disamping telah saya sediakan gbr awal denah sederhana dari sebuah rumah.
Click Image for Resize
Garis putih artinya gbr pondasi denah yang dibuat terlebih dahulu yang disesuaikan dengan master plan/sketsa yang di rencanakan (single line), kemudian untuk garis hijau (samping garis putih) adalah gambar tembok/dinding. Untuk pembuatan dinding ini bisa menggunakan perintah OFFSET, dimana jika tebal tembok aktual misalnya 20 cm maka untuk offset ini nilainya 10 cm karena garis hijau mengapit garis center (putih) tadi, 2 x 10 = 20 cm.
Tahap selanjutnya pembuatan kusen, letak pintu dan jendela. Untuk pembuatan pintu atau jendela sebaiknya dengan mempergunakan BLOCK, alasannya selain menghemat waktu proses menggambar juga bentuknya yg sama/typical tinggal kita ubah saja orientasi rotasinya saja sesuai posisi letak yang direncanakan.
Click Image for Resize
Tahap selanjutnya dari pembuatan denah pondasi yaitu kita bisa melengkapinya dengan dimensi ukuran, keterangan ruangan, juga arsiran yang ikut mendeskripsikan suatu bangunan. Perlu ditekankan di sini yaitu sebaiknya pemisahan bagian objek diletakkan pada layer yang berbeda-beda sesuai nama objeknya.

Selamat mencoba!
Click di sini untuk mendownload File Denah Rumah DWG.

Cara Membuat Denah Pondasi Rumah

Di sini saya akan menjelaskan secara singkat saja untuk rekan saya Ampol, karena keterbatasan tempat postingan. Pertama kita buat terlebih dahulu denah sesuai yang akan dibuat (master plan). Kita bisa menggunakan garis atau polyline sesuai sketsa yang ada, untuk ukurannya bisa dipakai skala jika menggunakan satuan mm dan jika menggunakan satuan cm kita bisa menggunakan skala 1:1. Disamping telah saya sediakan gbr awal denah sederhana dari sebuah rumah. Click Image for Resize Garis putih artinya gbr pondasi denah yang dibuat terlebih dahulu yang disesuaikan dengan master plan/sketsa yang di rencanakan (single line), kemudian untuk garis hijau (samping garis putih) adalah gambar tembok/dinding. Untuk pembuatan dinding ini bisa menggunakan perintah OFFSET, dimana jika tebal tembok aktual misalnya 20 cm maka untuk offset ini nilainya 10 cm karena garis hijau mengapit garis center (putih) tadi, 2 x 10 = 20 cm. Tahap selanjutnya pembuatan kusen, letak pintu dan jendela. Untuk pembuatan pintu atau jendela sebaiknya dengan mempergunakan BLOCK, alasannya selain menghemat waktu proses menggambar juga bentuknya yg sama/typical tinggal kita ubah saja orientasi rotasinya saja sesuai posisi letak yang direncanakan. Click Image for Resize Tahap selanjutnya dari pembuatan denah pondasi yaitu kita bisa melengkapinya dengan dimensi ukuran, keterangan ruangan, juga arsiran yang ikut mendeskripsikan suatu bangunan. Perlu ditekankan di sini yaitu sebaiknya pemisahan bagian objek diletakkan pada layer yang berbeda-beda sesuai nama objeknya. Selamat mencoba! Click di sini untuk mendownload File Denah Rumah DWG.

Fungsi Explode Pada AutoCAD

Anda tau fungsi explode pada AutoCAD? Jika sudah tau fungsi explode pada autocad, mendingan nggak usah di terusin bacanya… Lhoh kok?! Lha iya ngapain baca hal yang udah anda ketahui, buang-buang waktu kan?! Tapi bagi yang belum paham fungsi Explode pada AutoCAD boleh lah nerusin baca… Orang cuma gratis ini… Di sini AutoCAdel akan menerangkan tentang toolbar khususnya fungsi Explode pada AutoCAD. Barangkali bisa membantu anda untuk lebih mengenal fungsi masing-masing tool yang akan membantu anda untuk proses belajar menggambar Autocad pemula. Explode yang kalau di lihat gambar ikonnya mirip-mirip petasan,*AutoCADel biasa menyebutnya ‘bom’* Karena memang berfungsi untuk membubarkan obyek gambar yang masih jadi satu kesatuan. Pokok na Fungsi explode pada AutoCAD adalah untuk memisahkan obyek gambar menjadi potongan garis yang berdiri sendiri. Langsung aja AutoCADel kasih contohnya (soal na kalo ga ada contoh, AutoCaDel juga bingung neranginnya) Maklumlah bukan penulis profesional… Mungkin bagi yang masih belajar autocad pemula kurang afdhol kalo belajar tanpa ada praktek. Ah ngemeng terus kapan contoh na ni?! Ojrenk!!!!,Lanjutt…. 1. Pertama anda buka program aplikasi AutoCAd 2. KLik Ikon rectangle, Buat sebuah obyek gambar,( persegi gitu aja), ga usah pake ukuran. (‘Kan Cuma contoh, buat praktek menjalankan fungsi explode pada autocad duank toh?!) jadi ya ga usah pake ukuran detail kelamaan. 3. Kalo sudah.. ketik perintah pada command : Explode, tekan enter, atau klik ikon yang gambarnya mirip petasan. ( ga ada Gan?! cari dulu sampe ketemu ) kalo ga ketemu plototin tu gambar di atas. 4. Setelah itu klik obyek gambar yang berupa persegi panjang tadi, sampai berubah menjadi garis putus-putus. 5. Lalu tekan enter. Apa yang terjadi? ( Hehehe…sepertinya nggak ada perubahan….) Sekarang perhatikan baik-baik. Pada saat point nomor 2 anda kerjakan, tekan tuts Esp keyboard 2 kali, lalu klik salah satu garis pada gambar persegi itu. Terlihat saat anda mengklik satu garis maka garis yang lain juga ikut berubah menjadi putus-putus. (Kalo nggak berhasil ulangi sampe berhasil...) Bandingkan dengan setelah anda mengerjakan point nomor 5. Jika anda klik satu garis gambar maka yang lain tidak ikut ter…… *apa ya?!* Pokok na gitu lah, Garis na ga ikut putus-putus.Cuma satu garis aja. ( Haduh gimana neranginnya euy!) Udah fungsi explode pada AutoCAD ya kayak gitu, Memisahkan obyek gambar yang tadinya 1 kesatuan menjadi garis-garis yang berdiri sendiri sehingga dapat di edit. Hehe… gitu aja ya, Kalo salah ya mohon di sory, kalo belum paham tulis di comment ya.

K3

Pengertian Kesehatan dan Keselatan Kerja Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Menurut Suma’mur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakanrangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisikeselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja . Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum. Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalahsuatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Menurut Mangkunegara (2002, p.170), bahwa indikator penyebab keselamatan kerja adalah: a) Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi: 1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya. 2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak 3. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. b) Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi: 1. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. 2. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan penerangan. Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja : Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995) Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak. Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut: a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis. b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin. c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja. f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja. g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja